Subscribe:

About

free counters

Senin, 04 Juni 2012

Hindia Belanda di Piala Dunia


Meski masih memakai nama Belanda, Dutch East Indies atau Hindia Belanda menjadi Negara Asia pertama di Piala Dunia. Sayangnya, karena “politik Nederlandsche Indische Voetbal Unie atau NIVU”, maka pemain-pemain terbaik Indonesia, seperti kipper PSIM, Maladi, batal berlaga di arena itu.
Menurut situs Sumpah Palapa, di bawah pelatih Johannes Mastenbroek, orang yang sama dengan yang mengetuai NIVU, ada 18 pemain yang diberangkatkan ke Paris. Mereka adalah :
- Sutan Anwar,
- F.G. Hu Kon (Hukon),
- Frans Alferd Meeng,
- Achmad Nawir,
- Isaak “Tjaak” Pattiwael,
- Jack Samuels,
- Suvarte Soedarmadji,
- M.J. Hans Taihuttu,
- Tan Hong Djien,
- Tan “Bing” Mo heng,
- Hendrikus V. “Henk” Zomers,
- Dorst,
- G.H.V.L. Faulhaber,
- J. Harting,
- Tan See Han,
- Teilherber,
- R.Telwe,
- G. van Burgh.
Ada dua perubahan nama yang terjadi. Jika dalam beberapa literature disebutkan bahwa Kolle dan Van Beusekom terdapat dalam daftar tim, maka sebenarnya yang ada adalah Samuels dan Teilherber.
Dutch East Indies membuat perubahan itu, namun tidak mencantumkan nama pemain yang baru. Sehingga dari sekian banyak catatan, yang masih tercantum adalah Kolle dan Van Beusekom.
Pada Piala Dunia 1983, Nederlandsche Indische National Elftal, langsung berlaga pada perdelapanfinal. Mereka menghadapi Hongaria di Stade Velodrome Municipal di Reims, pada 5 Juni 1938, kick-off 17.00 waktu lokal. Wasit adalah Roger Conrie (Prancis), dibantu dua hakim garis Carl Weingaertner (Jerman) dan Charles Adolphe Desalle (Prancis).
Sebelas pemain inti Hindia Belanda yang diturunkan adalah kipper Tan Mo Heng; bek Hu Kon dan Samuels; gelandang Nawir sebagai kapten, Meng, dan Anwar, sisanya berperan sebagai penyerang, yaitu Tan Hong Djien, Soedarmadji, Zomers, Pattiwael, dan Taihuttu.
Penampilan satu-satunya di Piala Dunia hingga saat ini itu, diakhiri dengan kekalahan telak 0-6, yang disaksikan oleh sekitar 8 ribu penonton.

0 komentar:

Posting Komentar