Subscribe:

About

free counters

Rabu, 20 Juni 2012

Menang 3-0, Sriwijaya Juara ISL


Sriwijaya FC - Kemenangan atas Persela Lamongan diraih di depan ribuan pendukung setianya di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. Tiga poin pun memastikan Laskar Wong Kito meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) untuk pertama kalinya.
Kegembiraan terasa semakin lengkap dengan semakin kokohnya Keith Kayamba Gumbs sebagai top skorer sementara ISL dengan koleksi 22 gol. Kayamba menyumbang satu gol ke gawang Persela. Sementara pesta Sriwijaya FC dilengkapi melalui dua gol tambahan dari kaki M. Ridwan.
Bermain di depan Singamania -sebutan suporter Sriwijaya FC- yang memadati Jakabaring, Sriwijaya FC langsung mengambil inisiatif serangan. Laskar Wong Kito tampil agresif dan terus mengepung pertahanan lawan. Gol pertama pun langsung lahir pada menit ke-19. Adalah Kayamba yang mencatatkan namanya di papan skor.
Selang tujuh menit, kembali Gumbs berperan menambah keunggulan timnya. Dia mengirim umpan ke depan gawang Choirul Huda yang langsung disontek M. Ridwan menjadi gol. Pada sisa waktu, tuan rumah terus menggempur pertahanan Persela. Namun, skor 2-0 untuk keunggulan Sriwijaya tak berubah hingga babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, dominasi Sriwijaya FC masih tak terbendung. Serangan demi serangan terus dilancarkan skuad asuhan Kas Hartadi ini ke gawang Choirul Huda. Namun, upaya masih mentah. Termasuk percobaan Ridwan yang gagal karena sontekannya masih melambung.
Ribuan suporter Sriwijaya FC akhirnya kembali bergemuruh kala gol tambahan hadir pada menit ke-73. M. Ridwan mencetak brace melalui sepakan diagonal kaki kanan dari dalam kotak penalti yang kembali menjebol gawang Choriul Huda. Skor pun menjadi 3-0. Gelar juara semakin di depan mata.
Pada sisa waktu pertandingan, Sriwijaya FC tampak mulai mengendurkan tekanan. Namun situasi itu tetap tak mampu dimanfaatkan Persela untuk mencuri gol. Hingga wasit meniupkan peluit akhir pertandingan, Laskar Wong Kito tetap mempertahankan keunggulan tiga gol tanpa balas.Pesta pun pecah di Jakabaring, menyusul kepastian Sriwijaya FC mengunci gelar juara ISL.
Tambahan tiga angka membuat Sriwijaya FC kini mengoleksi 73 poin dari 30 pertandingan. Angka itu tak akan mampu lagi dikejar pesaing terdekat Sriwijaya FC, Persipura Jayapura yang baru mengoleksi 62 poin dari 31 laga, dan hanya menyisakan tiga pertandingan. Sriwijaya FC pun resmi dinobatkan sebagai kampiun Indonesia Super League musim 2011-12.

Sabtu, 16 Juni 2012

AVB Siap Gantikan Redknapp

AVB - menurut sumber yang dilansir SkySPORTS.com, mantan pelatih Chelsea Andre Villas-Boas tertarik untuk menjadi pelatih Tottenham Hotspurs. Namun, sayangnya hingga saat ini belum ada pembicaraan diantara kedua pihak mengenai hal tersebut.
AVB menjadi kandidat favorit untuk mengambil alih posisi Harry Redknapp di White Hart Lane. Pelatih asal Portugal ini telah memiliki pengalaman di Inggris dengan melatih Chelsea selama hampir satu tahun. AVB dipecat oleh manajemen The Blues pada bulan Maret 2012 karena dianggap belum mampu memberikan prestasi sempurna bagi klub.

Usai pemecatan tersebut, pelatih berusia 34 tahun ini mengungkapkan keinginannya untuk kembali melatih bersama tim yang memiliki visi jelas untuk masa depan. Kekosongan kursi kepelatihan Spurs diakuinya sebagai tantangan tersendiri. NamuN, AVB harus mampu bersaing dengan nama-nama lain yang dikaitkan menggantikan Redknapp, seperti David Moyes, Roberto Martinez, Fabio Capello, dan Jurgen Klinsmann.

Redknapp telah  menghabiskan waktunya bersama Spurs sekitar empat tahun. Di musim ini, pihak manajemen klub memintanya untuk finis di urutan ke empat klasemen akhir agar masuk ke zona Liga Champion.  Namun, ketika Chelsea mampu mengalahkan Bayern Muenchen di final Liga Champion kesempatan yang dimiliki Redknapp telah hilang.

Redknapp diberitakan ingin tetap berada di Spurs hingga musim depan sedangkan sang bos, Daniel Levy, berkehendak lain dan memutuskan untuk memecat pelatih berusia 65 tahun ini.

Sion Klub Baru Gattuso

Gennaro Gattuso - setelah bebas kontrak dengan AC Milan, Gennaro Gattuso akhirnya memutuskan masa depan. Gelandang berusia 34 tahun itu akhirnya memilih Super League Swiss, Sion, sebagai pelabuhan berikutnya. Sebenarnya Gattuso ingin bergabung dengan Rangers, klub Skotlandia, namun tidak adanya kesepakatan membuatnya bergabung dengan Sion.
Gattuso bahkan telah menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan Sion. "Saya memilih klub ini bukan karena uang. Tapi saya datang ke Sion karena saya menyukai proyek masa depan mereka," jelas Gattuso kepada Soccerway, Jumat (15/6).

Sebelum menerima pjnangan Sion, Gattuso sempat berdiskusi dengan keluarga dan teman dekatnya. "Ada beberapa orang yang memintaku untuk menolak tawaran itu. Tapi setelah berdiskusi dengan presiden Sion, saya akhirnya menerima tawaran ini sebagai sebuah tantangan bagiku," tambahnya.

Sebelum ke Sion, Gattuso sempat dikabarkan akan pulang ke klub Skotlandia, Rangers. Ia juga diminati oleh raksasa Turki, Galatasary.

Lewandowski Komitmen Untuk Borussia Dortmund


Robert Lewandowski - menegaskan akan tetap bertahan di Borussia Dortmund setelah gencar dispekulasikan akan meninggalkan Signal Iduna Park di musim depan.

Manchester United, Real Madrid dan Juventus menjadi klub yang disebut-sebut siap memboyong striker Polandia itu. Meski dibantah pihak Dortmund, spekulasi transfer pemain berusia 23 tahun itu terus berkembang.

Lewandowski sendiri akhirnya keluar dan memberikan bantahan atas kabar tersebut.

"Masalahnya ada pada agen saya," kata Lewandowski, Sabtu (16/6).

"Media bertanya kepadanya apakah ia ertemu dengan Jose Mourinho karena ada orang yang mengaku bertemu Mourinho di Warsawa."

"Agen saya berusaha membuat lelucon, dengan mengatakan Mourinho akan menggaet saya jika saya bisa mencetak empat gol di Piala Eropa 2012."

"Saya tak peduli dengan apa yang dilakukan agen saya. Saya masih terikat kontrak dengan Dortmund," tandasnya.

Borussia Dortmund Tegaskan Robert Lewandowski Bertahan

Spekulasi transfer menyebutkan negosiasi sudah berlangsung dan pemain Polandia itu akan segera menyusul Kagawa dalam waktu relatif dekat.

Namun kabar tersebut langsung dimentahkan Dortmund. Chief executive Dortmund Hans-Joachim Watzke menegaskan Lewandowski akan tetap berada di Signal Iduna Parka usai Piala Eropa 2012.

"Tak peduli apakah kami menerima tawaran atau tidak. Saya sudah mengatakan beberapa kali Robert akan kembali ke klub dan mengikuti latihan kami usai Piala Eropa dan masa liburannya berakhir. Dan itulah yang bakal terjadi," tegas Watzke kepada sportinformationsdienst.

Ditambahkannya, terus beredarnya kabar transfer Lewandowski membuatnya muak.

"Saya sungguh tak peduli mengenai rumor yang ada di media Polandia. Saya tahu dengan pasti bagaimana cara kerja media di Polandia dan karenanya saya tahu bagaimana harus mengelompokan kabar semacam ini," cibirnya.

Dzagoev Belum Tentukan Masa Depan

Alan Dzagoev - pemain muda Rusia mengabaikan spekulasi seputar masa depannya di CSKA Moskwa setelah berkembang spekulasi transfer dirinya di musim depan.
 
Dzagoev menyatakan untuk sementara ini lebih memilih fokus bersama tim nasional Rusia.

"Tentu saja saya memiliki keinginan untuk bermain di klub lain di Eropa," kata Dzagoev, Sabtu (16/6).

"Tapi saya hanya akan memikirkan hal itu setelah berakhirnya Piala Eropa. Sekarang saya akan menjalani tugas saya di sini," tandasnya.

Alan Dzagoev Bangga Diincar Real Madrid, Roman Abramovich juga ingin membawanya ke Chelsea.

Alan Dzagoev, winger CSKA Moskwa, bangga mendengar rumor Real Madrid tertarik memboyongnya ke Santiago Bernabeu.

"Saya tidak akan menolak tawaran Real Madrid," ujar Dzagoev.

"Tapi sejauh ini mereka belum mengontak saya," lanjutnya.

Saat masih remaja Dzagoev diboyong Roman Abramovich ke Chelsea untuk mengikuti uji latih. Abramovich menyukainya, dan ingin mengontraknya, tapi sang juragan tidak ingin mencampuri urusan transfer.

Mourinho : "Spanyol Bukan Barcelona!"

Jose Mourinho - berang mendengar timnas Spanyol dikait-kaitkan dengan Barcelona. Barcelona tak lain adalah musuh bebuyutan El Real.
Jose Mourinho Coach Jose Mourinho of Real Madrid during the pre-season friendly soccer match agianst Los Angeles Galaxy on August 7, 2010 at the Rose Bowl in Pasadena, California. Real Madrid will travel back to Spain after the soccer match completing their pre-season USA tour.
Pelatih Real Madrid Jose Mourinho berang dengan klaim yang menyatakan, timnas Spanyol dilandaskan oleh kesuksesan tim Barcelona.

Mourinho menegaskan skuat La Furia Roja juga didominasi oleh pemain-pemain dari Santiago Bernabeu.

"Anda membicarakan Spanyol dan Barcelona tetapi tim nasional Spanyol juga memiliki lima pemain Real Madrid," ujar Mourinho. 

"Saya tidak tahu mengapa anda mencampur adukkan hal tersebut karena itu adalah hal yang benar-benar terpisah."

"Barcelona adalah tim yang pernah menjadi juara Spanyol. Dan saya ulangi lagi, pernah menjadi juara Spanyol, dan tidak lebih."

Jumat, 15 Juni 2012

Suporter Irlandia Tetap Bernyanyi Walaupun Kalah

Irlandia - mungkin jika skor ini terjadi di Liga Indonesia atau Timnas Indonesia bermain maka para suporter sudah pulang atau menyalahkan wasit, melemparkan barang di dekatnya atau sebagainya namun berbeda dengan suporter Irlandia yang setia memberi semangat walau Robie Keane dkk kalah, suporter Irlandia tetap bernyanyi.

Dalam kedudukan tertinggal 0-4 dari Spanyol dan pintu keluar dari Piala Eropa 2012 sudah di depan mata, para suporter Republik Irlandia melakukan hal yang luar biasa: mereka bernyanyi lantang, seolah-olah tim mereka tengah unggul 4-0 atas Spanyol.

Bahwa Spanyol adalah tim yang lebih baik di lapangan, tak ada yang meragukannya. La Furia Roja menunjukkan apa yang diekspektasikan terhadap mereka sebagai juara bertahan dan juara dunia. Fernando Torres dkk. mendominasi penguasaan bola hingga Iker Casillas nyaris tidak tertangkap kamera sama sekali. Berapa catatan ball posession ketika laga berakhir? 62:38.

Kalau pun ada yang membuat Spanyol tidak bisa mencetak gol lebih dari empat, maka salah satu faktornya adalah kepiawaian Shay Given dalam memblok dan menepis tendangan. Kiper berusia 36 tahun itu bahkan menunjukkan kebolehannya ketika dengan sigap terbang ke arah kanan untuk menepis tendangan Xavi Hernandez yang hanya berdiri beberapa meter di depan gawangnya.


Selebihnya, laga benar-benar menjadi milik Spanyol. David Silva dengan leluasa berkreasi hingga akhirnya menghasilkan dua assist dan mencetak satu gol, yang didapatnya usai mengecoh dua bek Irlandia. Torres menemukan apa yang biasa menjadi makanan empuknya; suplai bola oke, dan ia akhirnya mencetak dua gol dalam laga di kota Gdansk tersebut.

Dalam kondisi yang benar-benar timpang seperti itu, Anda akan menemukan bahwa pendukung meninggalkan stadion adalah hal yang mungkin terjadi--meski tentu akan dianggap sebagai sebuah kenistaan dalam hal mendukung sebuah tim. Dalam pertandingan level klub hal ini tidak terjadi satu atau dua kali saja. Tapi, tidak demikian halnya dengan pendukung Irlandia.

Anda bisa melihat wajah-wajah getir mereka ketika menyaksikan timnya digelontor empat gol oleh "matador-matador" Spanyol. Itu hal yang wajar. Namun, mereka tak memilih untuk meninggalkan stadion dan meletakkan dukungan begitu saja. Sebaliknya, di sepuluh menit terakhir pertandingan, mereka mengantarkan kepergian Irlandia ke pintu keluar dengan bernyanyi lantang.

Lagu "The Fields of Athenry" nyaring memenuhi PGE Arena Gdansk. Para pendukung Liverpool tentu saja mengenali irama dari lagu ini karena persis dengan chant milik mereka, yakni "The Fields of Anfield Road". Sekadar informasi, chant milik The Reds tersebut memang terinspirasi oleh lagu ini. Jika "The Fields of Anfield Road" bercerita mengenai kejayaan Bill Shankly dan Bob Paisley, lain halnya dengan "The Fields of Athenry".


Lagu folk milik Irlandia tersebut memiliki cerita getir di dalam liriknya, namun seolah-olah tidak dinyanyikan dengan kepala tertunduk. Solmisasi vokalnya lambat-lambat menyayat, namun membuat siapa pun yang mendengar hanyut. "The Fields of Athenry" bercerita tentang seorang pria bernama Michael yang kedapatan mencuri jagung untuk keluarganya yang kelaparan hingga akhirnya harus dijebloskan ke dalam penjara. Mirip dengan latar belakang terciptanya lagu itu, yang dibuat pada masa Great Famine di Irlandia--masa-masa rakyat menderita kelaparan di era 1800-an.

Lagu itu kemudian populer di kalangan suporter Irlandia dan kerap dinyanyikan di perhelatan-perhelatan olahraga. "The Fields of Athenry" seperti menjadi pengingat untuk tetap menegakkan kepala, meski berada dalam situasi sulit sekali pun. Dan ini terasa pas, terasa selaras, pada momen yang terjadi di Gdansk pagi dinihari tadi. Sepuluh menit terakhir laga menjadi pertunjukan suporter yang megah. Bahkan komentator pertandingan pun hening sejenak.

Apa yang dilakukan oleh suporter Irlandia itu kemudian mengundang komentar dan simpati luas. "Brilian.. Brilian.. Brilian.. Para pemain Spanyol dan pendukung Irlandia," tulis Sid Lowe, kolumnis sepakbola asal Inggris terkenal yang berbasis di Spanyol. Namun, bisa jadi, apa yang dilakukan oleh pendukung Irlandia lebih dari sekadar hal yang brilian.